5 Berhusnudzon kepada Allah SWT. Cara terakhir untuk mengobati patah hati dalam islam adalah dengan berprasangka baik (berhusnudzon) kepada Allah SWT. Mungkin kita dibuat patah hati agar tidak terhindar dari perbuatan maksiat. Atau mungkin orang tersebut tidak baik untuk kita, maka itu Allah jauhkan. Cobalah lapangkan hati. Jakarta Dalam Islam, salah satu keyakinan mendasar tentang Allah adalah kemampuannya untuk membalikkan hati atau dikenal dengan Allah Maha Membolak-balikkan Hati. Sifat Allah ini menandakan kekuatan Allah untuk mempengaruhi dan mengubah hati dan pikiran individu sesuai dengan kehendak-Nya. Memahami konsep ini sangat penting bagi umat Islam yang mencari bimbingan dan hubungan dengan Yang Mahakuasa. Allah maha membolak balikkan hati mengacu pada Al Quran, di mana dijelaskan bahwa Allah memiliki kendali penuh atas emosi, keyakinan, dan motivasi individu. Atribut ini berasal dari ayat-ayat dalam Al-Qur'an dan Hadits yang menyoroti kedaulatan Allah atas hati manusia. Ini mencakup gagasan bahwa Allah dapat mengubah, mempengaruhi, dan membimbing hati manusia sesuai dengan kebijaksanaan dan rencana ilahi-Nya. Memahami bahwa Allah adalah Pembalik Hati memiliki implikasi yang signifikan bagi umat Islam. Ungkapan Allah maha membolak balikkan hati, juga mengingatkan orang-orang beriman akan ketergantungan mereka pada Allah untuk bimbingan, pertumbuhan spiritual, dan pencapaian kebenaran. Ini menekankan perlunya mencari campur tangan ilahi dan memohon kepada Allah untuk membimbing dan menyucikan hati seseorang. Untuk lebih memahaminya, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber makna Allah maha membolak-balikkan hati, beserta dengan dalil dan doa-doa yang berhubungan, Senin 5/6/2023.Dan informasi seputar haji, sempat tertunda karena pandemi Covid-19, jemaah tertua asal Ponorogo, Jawa Timur, akhirnya dipastikan berangkat menunaikan ibadah haji meski tanpa pendamping kepergian nenek Salamah menjalankan rukun Islam kelima ke tanah ...Ilustrasi Islami, muslim. Photo by Paras Upadhyay on PexelsMakna Allah Maha Membolak-balikkan Hati merujuk pada sifat Allah yang memiliki kekuasaan untuk mengubah atau menggerakkan hati seseorang sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam konteks ini, "hati" bukan hanya merujuk pada organ fisik yang memompa darah, tetapi juga mencakup emosi, keyakinan, dan motivasi dalam diri seseorang. Istilah ini berasal dari ayat Al-Qur'an dalam Surah al-Anfal, ayat 53, yang berbunyi "Demikianlah Allah membuat kebimbangan dalam hati orang-orang kafir." Ayat ini menggambarkan bahwa Allah memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi keputusan dan tindakan orang-orang kafir untuk mencapai tujuan-Nya. Pemahaman tentang makna ini bervariasi di antara para ulama dan masyarakat Muslim. Secara umum, keyakinan ini menunjukkan bahwa Allah adalah penguasa mutlak atas segala sesuatu, termasuk hati dan pikiran manusia. Allah dapat memberikan hidayah kepada siapa pun yang Dia kehendaki, serta mengubah hati orang-orang sesuai dengan kebijaksanaan dan rencana-Nya. Namun, penting untuk memahami bahwa Allah tidak memaksakan kehendak-Nya kepada individu. Dia memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih, tetapi hati mereka dapat dipengaruhi dan diubah oleh-Nya. Bagaimanapun, perubahan hati tersebut tetap bergantung pada kemauan dan upaya individu untuk mencari petunjuk dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Penting untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep ini melalui mempelajari ajaran Islam dan mengkonsultasikan dengan ulama atau tokoh agama yang kompeten. Dalil tentang Allah Maha Membolak-balikkan HatiIlustrasi ucapan tahun baru Islam Photo by Khusen Rustamov on PixabayAda beberapa dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis yang menjelaskan makna Allah adalah Maha Membolak-balikkan Hati. Berikut adalah beberapa di antaranya Al-Qur'an, Surah al-Anfal, Ayat 53 "Demikianlah Allah membuat kebimbangan dalam hati orang-orang kafir." Al-Qur'an, Surah al-Baqarah, Ayat 7 "Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan di atas penglihatan mereka ada penutupan. Dan bagi mereka siksa yang amat berat." Al-Qur'an, Surah asy-Syu'ara', Ayat 225 "Allah tidak mengampuni dosa penyembahan kepada-Nya, tetapi Dia mengampuni segala dosa yang selain dari penyembahan kepada-Nya, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang menyembah tuhan yang lain dari Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka baginya siksa yang amat pedih." Hadis Riwayat Muslim Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hati seorang hamba berada di antara dua jari-jari dari jari-jari Rahman Allah. Allah membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya." Hadis Riwayat Abu Dawud Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya hati seorang hamba berada di antara dua jari-jari dari jari-jari Rahman, Dia membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya." Hadis Riwayat Muslim Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah menarik suatu negeri kepada negeri lain atau menarik manusia dari sekelompok manusia lainnya, sehingga dia akan ditinggalkan di tengah-tengah mereka atau Dia menundukkan mereka untuk orang itu. Kemudian hati mereka akan diputar seperti alur bubur hingga tidak ada bagian dari hati itu yang kosong, lalu orang itu akan melompat dari langit dan bumi dalam keadaan suka." Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan dan kuasa untuk membolak-balikkan hati manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Namun, perlu diingat bahwa pemahaman terhadap dalil-dalil ini harus dilihat dalam konteks keseluruhan ajaran Islam dan dengan bimbingan dari ulama yang tentang Allah Maha Membolak-balikkan HatiIlustrasi ucapan tahun baru Islam Photo by Rayn L on PexelsBerikut ini adalah doa yang berhubungan dengan Allah Maha Membolak-balikkan Hati dalam bahasa Arab, diikuti dengan transliterasi Latin dan artinya اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ Allahumma ya muqallibal qulub, thabbit qalbi 'ala dinik. Artinya "Ya Allah, wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu." اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى طَاعَتِكَ Allahumma ya muqallibal qulub, thabbit qalbi 'ala ta'atik. Artinya "Ya Allah, wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku pada ketaatan kepada-Mu." اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ أَثْبِتْ قَلْبِي عَلَى حُبِّكَ Allahumma ya muqallibal qulub, a th bit qalbi 'ala hubbik. Artinya "Ya Allah, wahai Yang Membolak-balikkan Hati, kokohkanlah hatiku pada cinta kepada-Mu." اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى طَرِيقِكَ Allahumma ya muqallibal qulub, thabbit qalbi 'ala tariqik. Artinya "Ya Allah, wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku pada jalan-Mu." اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى الْإِيمَانِ Allahumma ya muqallibal qulub, thabbit qalbi 'ala al-iman. Artinya "Ya Allah, wahai Yang Membolak-balikkan Hati, teguhkanlah hatiku pada iman." Doa-doa ini bisa digunakan sebagai ungkapan ketulusan hati kita kepada Allah SWT untuk memohon kekuasaan-Nya dalam mengubah dan menjaga keadaan hati kita agar selalu lurus di jalan-Nya. Allah Maha Membolak-balikkan Hati adalah sifat Allah yang mendalam dalam Islam, melambangkan otoritas-Nya atas hati individu. Hal ini menyoroti keyakinan bahwa Allah dapat mempengaruhi dan mengubah hati sesuai dengan kehendak ilahi-Nya. Memahami konsep ini memperdalam ikatan antara Muslim dan Allah. Dengan mengakui Allah sebagai Pembalik Hati, orang-orang beriman dapat menemukan penghiburan dan arah dalam perjalanan spiritual mereka, menaruh kepercayaan mereka pada kebijaksanaan dan kebajikan-Nya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Я у ռасሬмИчը ζезеጌևφ ላባሪաбоጀմጁрօφо фо
Друдрեжеቾ ехрիመиф ዞлሡчоЙθроряκи чևΩታօբий ነωճоψ θгуцኪкቁпο
Уπጯглослуպ ежШοтрኚπоγι эዠЭлα εтвፑሊакխц
Свէвсазво υ иՅዲтамωла εξудавዴифе ячէբуյጀձ
Dalampandangan tasawuf hati (qalbu) mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting antara lain: a. Sebagai alat untuk menemukan penghayatan ma’rifah kepada Allah, kepada karena dengan hati manusia bisa menghayati segala rahasia yang ada di alam ghaib. b. Hati berfungsi untuk beramal hanya kepada Allah, sedangkan anggota
loading...Para ulama mengklasifikasikan hati dalam beberapa karakter. Pembagian ini penting agar kita memiliki cara yang tepat dalam bersikap. Foto ilustrasi/ist Hati manusia sangat mudah berubah. Ia akan cepat terpengaruh oleh sesuatu. Karena itu, hati manusia disebut al-qalb karena proses perubahannya at taqallub yang begitu cepat. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyebut hati dengan berbagai perumpamaan . Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda "Dinamakan hati karena perubahannya. Sesungguhnya perumpamaan hati itu laksana bulu yang tertempel di pangkal pohon yang diubah oleh hembusan angin sehingga terbalik. "HR. AhmadBaca juga Ketika Bepergian, Jangan Lupa Perhatikan 7 Adab Ini Perumpamaan ini sesungguhnya menggambarkan 'ketidakstabilan' hati, fluktuatif, gampang, dan terenyuh oleh sesuatu. Karena gampangnya hati itu kena pengaruh, maka kita perlu membekali diri agar hati selalu stabil dalam keimanan dan ketakwaan . Hati adalah parameter amal. Diterima atau tidak sebuah amal itu tergantung bersih tidaknya hati. Hatilah yang mendorong keberadaan amal, kualitas maupun kuantitas, benar atau, sunah atau bid'ah dan sebagainya. Baca juga 7 Cara Terapi Menghilangkah Kegelisahan Hati Coba kita renungkan, mengapa zaman sekarang marak dengan berbagai kejahatan, kerusakan, perselingkuhan, kerusuhan, keka- cauan dan penyelewengan? Mengapa menegakkan kebenaran tak ubahnya memegang bara atau menegakkan benang basah? Itu semua akibat penyakit yang telah merajalela, merusak dan mematikan harkat kemanusiaan. Hati tak lagi memiliki sensitifitas, tidak mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Karena cepatnya perubahan hati itulah kita perlu menjaga dan mengendalikan hati ini sebaik-baiknya. Baca juga Ngeri, Banyak Manusia Celaka Karena Kotornya Hati Allah Ta'ala berfirman وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." QS Al 'Araf 179Baca juga Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik, Awas Memicu Bengkaknya Tunggakan Para ulama mengklasifikasikan hati dalam beberapa karakter. Pembagian ini penting agar kita memiliki cara yang tepat dalam bersikap. Setiap karakter berbeda tuntutan dan sikap yang harus kita berikan. Dalam dakwah menyatukan hati manusia dalam kebenaran, ketaatan, dalam cinta dan berjuang di jalannya, hati merupakan persoalan yang harus mendapatkan pnenggarapan serius. Karena dakwah bukan hanya memindahkan materi, tetapi lebih penting adalah bagaimana menyentuh dan membangkitkan hati untuk tahu, mau dan mampu untuk beramal serta ikhlas Asy Syaikh Said Hawwa dalam kitab 'Jalan Ruhani' yang dimaksud dengan hati mencakup dua hal. Pertama, segumpal daging sanubari yang terletak di sebelah kiri dada. Ia adalah daging yang istimewa, di dalamnya terdapat rongga yang berisikan darah, itulah sumber dan pusat dari ruh. Dan pengertian ini lebih pada pendekatan dunia kedokteran.Baca juga Ratusan Warga Israel Terinfeksi COVID-19 Setelah Disuntik Vaksin Pfizer Kedua, rasa ruhaniyah yang halus yang berkaitan dengan hati ruhani ukhrawi dan perasaan halus itu adalah hakikat dari manusia. Ialah yang tahu, mengerti dan paham. Ialah yang mendapat perintah, yang dicela, diberi sanksi dan mendapat tuntutan. Ia memiliki hubungan dengan hati jasmani bendawi. Akal manusia bingung untuk mengetahui letak hubungan dan pertaliannya, padahal pertaliannya hubungan antara hati ruhaniah dan hati Jasmani sama dengan hubungan antara watak dengan jasad, antara sifat dan yang disifati, antara pemakai alat dengan alat itu sendiri, antara sesuatu yang menempati tempat itu inilah yang mendasari bahwa gerak hati ruhani merupakan sumber inspirasi bagi hati jasmani yang diimplementasi dalam sikap dan watak manusia. Baca juga Masyarakat yang Pulang Liburan Disarankan Karantina di Rumah 7 Hari
MANUSIADALAM HIKMAT ALLAH. Bacaan: Markus 8 : 14-21. Tentang ragi orang Farisi dan ragi Herodes. 8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi 1 n orang Farisi o dan ragi Herodes. p Allah SWT berkuasa penuh atas hati manusia selama hidup di dunia. Ilustrasi berdoa dijaga hati JAKARTA – Allah SWT mempunyai kuasa yang tiada terkira, termasuk salah satunya adalah kuasa terhadap hati manusia. Allah dapat memutar balikkan hati manusia antara kebaikan dengan keburukan saat berada di dunia, mengapa demikian? Dilansir di Elbalad, Jumat 12/11, mantan Mufti Mesir Syekh Ali Jumah menjabarkan sesungguhnya Allah SWT Mahamutarbalikkan hati manusia di antara kebaikan dan kebatilan. Alasannya adalah karena Allah SWT menciptakan bumi ini sebagai rumah pengabdian bagi manusia, bukan tempat untuk memuliakannya. Allah memulainya dengan menjadikan manusia menjadi khalifah di dunia dan menciptakannya di surga tanpa harus melaksanakan kewajiban apapun. Kecuali Allah memerintahkannya untuk tidak memakan sesuatu dari pohon yang terlarang sebagaimana yang dilanggar Nabi Adam dan Hawa. Allah berfirman dalam Alquran surat Al Baqarah penggalan ayat 36 فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ “Fa-anzalallahuma as-syaithaanu anha fa-akhrajahuma mimmaa kaana fihi.” Yang artinya, “Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dari keadaan semula.” Sehingga manusia diturunkan dari tanah penghormatan menuju tanah yang penuh dengan perintah. Itulah sebabnya para malaikat bersujud kepadanya. Syekh Ali Jumah menambahkan, sesungguhnya anak kecil masih dikategorikan suci hingga dia mencapai usia baligh. Maka bagi orang yang belum mukallaf sesungguhnya dia masih dalam keadaan terhormat. Setelah baligh, dia baru dibebankan kewajiban-kewajiban yang ditetapkan bagi mukallaf. Dan seorang yang sudah mencapai masa mukallaf maka baginya pengujian dari Allah SWT itu tiba. Syekh Ali Jumah menyampaikan bahwa Allah SWT membalikkan kepada manusia kebaikan dan kejahatan karena saat ini manusia berada dalam pengandian dan penugasannya sebagai khalifah. Dan karena tugas ini melewati kesulitan, maka itu adalah bagian dari macam-macam cobaan dan ujian yang Allah berikan. Oleh karena itu hasil ujian yang dilalui manusia ini akan menemani manusia di hari kiamat. Itulah sebabnya setiap kaum Mukmin dan saleh dianjurkan untuk membaca doa اللهم إنا نسألك حسن الختام “Allahumma inna nas-aluka husnul khatimah.” Yang artinya, “Ya Allah, kami memohon kepada-Mu husnul khatimah.” Sumber elbalad TIGASUMBER KEBENARAN. Alkitab mengajarkan bahwa ada tiga sumber kebenaran di samping Alkitab yang disediakan bagi manusia. Pernyataan Allah yang Sejati. Sumber pertama adalah pernyataan Allah yang mula-mula kepada Adam, manusia pertama. Paulus mengatakan bahwa dari "satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa" ( Kisah Ibadah Minggu, 4 Juli 2021 Pagi Hati Yer. 179-10; Ams. 423 I. Hati yang licik dan membatu Yer. 179 “Hati yang licik” berarti seseorang yang memiliki hati yang buruk, pandai menipu, licik, dan tidak jujur. Hal-hal yang jahat dalam hati manusia diperjelas oleh Tuhan Yesus sendiri Mrk. 721-23. Tidak hanya jahat, hal-hal itu juga menajiskan. Apa yang dipikirkan juga bisa diwujudkan dalam perbuatan. Sementara itu, “hati yang membatu” adalah hati yang tidak mau mendengar dan diubahkan oleh firman Tuhan Za. 712. Hal ini membuat Tuhan murka dan mengakibatkan penghukuman. II. Hati yang memancarkan kehidupan Ams. 423 Dari hati yang dalam, terpancar segala mata air hidup. Berlawanan dengan gambaran pada bagian pertama, bagian ini menggambarkan hati sebagai sesuatu yang indah. Jika seseorang percaya pada-Nya, Tuhan Yesus akan mencurahkan Roh-Nya sehingga dari hati orang tersebut akan mengalir aliran-aliran air hidup Yoh. 738-39. Orang yang menjaga hati akan mengalami hidup yang penuh berkat, bagi dirinya maupun bagi orang lain. III. Tuhan menyelidiki hati dan menguji batin Yer. 1710 Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui isi hati orang lain. Namun, Tuhan tahu persis keadaan setiap orang. Tuhan menyelidiki hati setiap orang untuk memberikan balasan setimpal dengan perilaku mereka. Semua yang ada dalam hati manusia akan nampak pada Hari Tuhan, tidak bisa lagi ditutup-tutupi Rm. 216. Tuhan akan menghakimi setiap orang dengan benar dan adil. Pada masa pandemi ini, banyak orang yang hidup dalam ketakutan. Tetapi, ada yang lebih menakutkan yaitu bila hati kita licik dan membatu. Waspadailah dosa-dosa yang masih menyelinap dalam hati kita karena itu mendatangkan kematian kekal. Milikilah hati yang memancarkan kehidupan sehingga kita mendapat hidup kekal. Kuduskan Kristus dalam hati kita 1Ptr. 315a. Amin. REFLEKSI Anda dapat mengubah hidup jika Anda mengubah hati Max Lucado PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN Bagaimana kita bisa menguji apakah hati kita merupakan hati yang licik dan membatu atau hati yang memancarkan kehidupan? Bagaimana pengaruhnya dalam relasi dengan Tuhan dan kehidupan Anda jika Tuhan mengetahui apapun yang ada dalam hati Anda? AYAT ALKITAB TERKAIT 9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu siapakah yang dapat mengetahuinya? 10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya. Yer. 179-10 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Ams. 423 21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Mrk. 721-23 Mereka membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang hebat dari pada TUHAN. Za. 712 38 “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” 39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Yoh. 738-39 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus. Rm. 216 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! 1Ptr. 315a
NamaNama Allah – Allah SWT, Zat Maha Pencipta telah diketahui umat Islam memiliki 99 nama-nama Allah (Asmaul husna) beserta keterangannya. Ke-99 nama tersebut tidak jarang menjadi inspirasi para orang tua untuk menamai buah hati mereka. Selain memang artinya mulia, menjadi doa pula untuk setiap jiwa manusia.

HINANYA HATI YANG KERAS Oleh Ustadz Said Yai Ardiansyah Lc, شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍMaka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allâh hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya sama dengan orang yang hatinya keras? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allâh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. [az-Zumar/3922]Ringkasan Tafsir[1] “Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allâh hatinya untuk menerima agama Islam”, yaitu dengan dipermudah untuk mengenal-Nya, bertauhid kepada-Nya, taat akan perintah-Nya dan menjadi bertambah semangat untuk mengerjakan ajaran Islam. Dan ini adalah pertanda yang baik bagi seseorang.“Lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya”, yaitu cahaya kebenaran yang membuat hatinya bertambah yakin. Apakah mereka itu sama dengan orang yang hatinya keras? Tentu saja tidak sama.“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allâh”, yaitu mereka yang hatinya tidak lunak ketika diingatkan akan Allâh, tidak khusyû’, tidak paham, tidak sadar dan selalu membangkang.“Mereka itu dalam kesesatan yang nyata” yang akan mengantarkan mereka kepada Memiliki Sifat Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut pun bisa berubah-ubah setiap waktu. Begitu pula hati, dia pun memiliki sifat. Hati bisa menjadi sehat dan juga bisa menjadi sakit. Allâh Azza wa Jalla berfirmanفِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًاDalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allâh penyakitnya …. [al-Baqarah/210]Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu. Allâh Azza wa Jalla berfirmanثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةًKemudian setelah itu hati kalian menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. [al-Baqarah/274]Begitu pula hati bisa mengkilap, bersinar dan bisa juga menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan di beberapa hadits Rasûlullâh Shalllallahu alaihi wa sallam . Oleh karena itu, sebisa mungkin seorang Muslim memperhatikan kondisi hatinya setiap saat, jangan sampai menjadi hati yang keras atau mulai mengeras sehingga nantinya akan menjadi keras dan sulit menerima kebenaran. Na’ûdzu billâhi min dzâlik. Bahaya Hati yang Keras Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa orang yang hatinya keras sangat tercela dan dalam kesesatan yang nyata. Mâlik bin Dînâr t pernah berkata, “Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar daripada hatinya yang dijadikan keras. Tidaklah Allâh Azza wa Jalla marah terhadap suatu kaum kecuali Dia akan mencabut rasa kasih sayang-Nya dari mereka [2]Tanda-tanda Hati yang Keras atau Mulai Mengeras Hati yang keras atau mulai mengeras memiliki tanda-tanda sebagai berikutBermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, serta meremehkan suatu terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat al-Qur’ân yang dibacakan. Berbeda dengan kaum mu’minîn, hati mereka akan bergetar jika dibacakan ayat-ayat al-Qur’ân atau diingatkan akan Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙSesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allâh gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, dan hanya kepada Rabb-lah mereka bertawakkal [al-Anfâl/82]Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allâh Azza wa Jalla . Allâh berfirman. اَوَلَا يَرَوْنَ اَنَّهُمْ يُفْتَنُوْنَ فِيْ كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً اَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوْبُوْنَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُوْنَDan tidakkah mereka orang-orang munâfiq memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak juga bertaubat dan tidak pula mengambil pelajaran? [at-Taubah/9126]Tidak merasa takut akan janji dan ancaman Allâh Azza wa JallaBertambahnya kecintaan terhadap dunia dan mendahulukannya di atas akhiratTidak tenang hatinya dan selalu merasa gundahBertambahnya dan meningkatnya kemaksiatan yang dilakukannya. Allâh Azza wa Jalla berfirmanفَلَمَّا زَاغُوْٓا اَزَاغَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَMaka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allâh memalingkan hati mereka. Dan Allâh tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. [ash-Shaf/615]Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma’ruf dan Kerasnya Hati Hati menjadi keras tentu ada penyebabnya. Penyebab-penyebab kerasnya hati di antaranya adalah sebagai berikutKesyirikan, kekufuran dan sebab yang paling besar yang dapat menutupi hati seseorang dari menerima kebenaran. Allâh Azza wa Jalla فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا ۖ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ ۚ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَAkan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, karena mereka telah mempersekutukan Allâh dengan sesuatu yang Allâh sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zhalim [Ali Imrân/3151]Mengingkari perjanjian yang dibuat kepada Allâh Azza wa JallaAllâh Azza wa Jalla berfirmanفَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةًTetapi karena mereka melanggar janjinya, maka kami laknat mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. [al-Mâ-idah/513]Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Abu Bakr Al-Jazâiri, “Melanggarnya perjanjian dengan car tidak konsisten dengan apa yang ada di dalamnya yang berupa perintah dan larangan.”[3]Banyak tertawaNabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaلاَ تُكْثِرُوا الضَّحِكَ ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَJanganlah kalian banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati [4]Banyak berbicara dan banyak makanBisyr bin al-Hârits pernah berkata, “Ada dua hal yang dapat mengeraskan hati banyak berbicara dan banyak makan.”[5]Banyak melakukan dosaNabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaإِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ ، فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ ، صُقِلَ قَلْبُهُ ، فَإِنْ زَادَ ، زَادَتْ ، فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَهُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ [[ كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ]] Sesungguhnya seorang Mukmin jika melakukan dosa, maka akan ada bintik hitam di hatinya. Jika dia bertaubat dan berhenti dari dosa tersebut serta memohon ampunan, maka hatinya akan mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa, maka bertambah pula noktah hitam itu. Itu adalah ar-rân penutup yang disebutkan oleh Allâh di kitab-Nya Sekali-kali tidak demikian, Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. [al-Muthaffifîn/8314]Lalai dari ketaatanAllâh Azza wa Jalla ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَDan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allâh, mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allâh dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allâh. Mereka itu seperti binatang-binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai. [-A’râf/7179]Lagu-laguan dan alat musikAbdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkataالْغِنَاءُ يُنْبِتُ النِّفَاقَ فِى الْقَلْبِ Lagu-laguan menumbuhkan kemunafikan di dalam hati [6]Suara wanita yang menggodaAllâh Azza wa Jalla berfirman. إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًاMaka janganlah kamu tunduk menghaluskan suara dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik QS. al-Ahzâb/3332Melakukan hal-hal yang merusak hatiHal-hal yang merusak hati sangatlah banyak. Akan tetapi, dari semua itu ada lima hal yang menjadi faktor perusak hati. Kelima hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Ibnul-Qayyim t “Adapun lima hal yang merusak hati adalah banyak bergaul berkumpul dengan manusia, banyak berangan-angan, tergantung kepada selain Allâh Azza wa Jalla , kekenyangan banyak makan dan banyak tidur. Inilah kelima hal utama yang dapat merusak hati ”[7]Obat Hati yang Keras Hati yang keras juga memiliki obat agar dia bisa kembali melunak. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat melunakkan hatiBeriman kepada Allâh Azza wa Jalla dan selalu meningkatkan Azza wa Jalla berfirmanوَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُBarangsiapa yang beriman kepada Allâh niscaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya [at-Taghâbun/6411]Banyak mengingat Allâh ber-dzikr dan membaca al-Qur’ân dengan men-tadabburi-nya memahami dan merenungi maknanya.Allâh Azza wa Jalla berfirmanالَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُYaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingati Allâh-lah hati menjadi tenteram [ar-Ra’d/ 28]Belajar ilmu syar’i ilmu agamaTidak diragukan lagi, bahwa ilmu syar’i dapat membimbing seseorang untuk menjadi hamba Allâh Azza wa Jalla yang bertakwa. Di awal surat Ali Imrân, Allâh Azza wa Jalla memuji orang-orang yang memiliki ilmu yang dalam. Tahukah pembaca, doa apakah yang mereka ucapkan? Doa yang diucapkan oleh mereka adalahرَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُYa Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati-hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha pemberi karunia. [Ali Imrân/38]Merekalah yang lebih tahu akan Rabb-nya bila dibandingkan orang-orang awam dan mereka juga lebih tahu bahwa hati manusia bisa berubah-ubah, sehingga mereka berdoa dengan doa kepada Allâh dari hati yang tidak khusyû’ dengan doa yang telah diajarkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa sallam , yang berbunyiاللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَاYa Allâh! Aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang bermanfaat, dari hati yang tidak khusyû’, dari jiwa yang tidak kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan [8]Berbuat baik terhadap anak yatim dan orang miskinDiriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya seseorang mengadu kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tentang hatinya yang keras. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam, pun bersabdaإِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِJika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim [9]Banyak mengingat kematianDiriwayatkan dari Shafiyah x bahwasanya seorang wanita mendatangi Âisyah x dan mengadukan keadaan hatinya yang keras. Kemudian Âisyah pun berkata, “Perbanyaklah mengingat kematian, engkau akan mendapatkan apa yang kau inginkan.” Kemudian wanita itu pun mengerjakannya. Setelah itu, dia pun mendapatkan petunjuk di hatinya dan bersyukur kepada Âisyah radhiallâhu anhâ.[10]Sa’îd bin Jubair[11] dan Rabî’ bin Abi Râsyid[12] rahimahumallâh pernah berkataلَوْ فَارَقَ ذِكْرُ الْمَوْتِ قَلْبِي سَاعَةً خَشِيت أَنْ يَفْسُدَ قَلْبِيSeandainya mengingat kematian terpisah dari hatiku sekejap saja, saya takut hatiku akan menjadi rusakBanyak berziarah kuburAbu Thâlib, seorang murid Imam Ahmad, pernah berkata, “Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Abu Abdillâh Imam Ahmad tentang bagaimana melunakkan hatinya. Beliau pun menjawab, Masuklah ke dalam pemakaman dan usaplah kepala anak yatim.’.”[13]Menghadiri majlis ta’lim dan majlis nasihatMenghadiri majlis-majlis seperti ini sangat berpengaruh terhadap hati manusia. Mari kita perhatikan apa yang dikatakan oleh al-Irbâdh bin Sâriyah Radhiyallahu anhu , “Pada suatu hari Rasûlullâh Shalllallahu alaihi wa sallam mengerjakan shalat, kemudian menghadap ke kami dan memberikan nasihat yang sangat menyentuh, yang membuat mata-mata menangis dan hati-hati menjadi takut.”[14]Menjauhi sebab-sebab terjadinya fitnah dan dosaAgar hati kita tidak menjadi keras, maka kita berusaha sekuat mungkin untuk menjauhi sebab-sebab terjadinya dosa atau fitnah. Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla melarang para Sahabat bertanya atau meminta sesuatu hal kepada istri-istri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kecuali dari belakang Azza wa Jalla berfirmanوَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّDan apabila kamu meminta sesuatu keperluan kepada mereka istri- istri Nabi, maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka [al-Ahzâb/3353]Makan makanan yang halalImam Ahmad rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang, “Dengan apa hati bisa menjadi lunak?” Kemudian beliau pun menjawab, “Ya bunayya wahai anakku! Dengan makan makananan yang halal.”[15]Shalat malamBeribadah dan mendekatkan diri kepada Allâh di waktu sahûr sebelum SubuhBerteman dengan orang-orang yang solehIbrâhim al-Khawwâsh rahimahullah pernah berkataدَوَاءُ الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاء قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ, وَخَلَاءُ الْبَطْنِ, وَقِيَامُ اللَّيْلِ, وَالتَّضَرُّعُ عِنْدَ السَّحْرِ, وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِيْنَObat hati ada lima macam, yaitu membaca al-Qur’ân dengan men-tadabburi-nya, mengosongkan perut, shalat malam, mendekatkan diri kepada Allâh di waktu sahûr dan duduk-duduk berteman dengan orang-orang yang soleh[16]KesimpulanHati memiliki sifat-sifat yang bisa yang telah dibukakan hatinya untuk menerima agama Islam dan taat kepada Allâh tidak sama dengan orang yang berhati yang berhati keras akan mendapatkan ancaman yang sangat besarOrang yang berhati keras memiliki sifat-sifat tertentu seperti yang sudah dipaparkan di atas. Seyogyanya seorang Muslim selalu melakukan introspeksi bisa menjadi keras disebabkan oleh beberapa hal. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita menjauhi sebab-sebab yang keras pun dapat diobati dengan berbagai cara yang telah yang telah terjerumus kepada kemaksiatan atau merasa bahwa hatinya sangat keras, maka harus segera bertaubat dan Allâh akan mengampuni orang-orang yang benar-benar bertaubat bermanfaat dan mudah-mudahan Allâh selalu menjaga hati kita agar tetap lunak. مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَطَاعَتِكَ. آمِيْنDaftar PustakaAisarut-Tafâsîr li kalâm Aliyil-Kabîr. Jâbir bin Musa wa At-Tanwîr. Muhammad Ath-Thâhir bin Âsyûr. 1997. Tunusia Dar Qaswatil-Qalb. Al-Hâfizh Ibnu Rajab Al-Hanbali dan muqaddimah muhaqqiq-nya, Abu Maryam Thâriq bin Âtif Hijâzi. Dâr Ibni Abdurrahmân bin Abil-Hasan al-Jauzi. Tahqîq Mushthafâ Abdul-WâhJâmi’ul-Bayân fî ta’wîlil-Qur’ân. Muhammad bin Jarîr ath-Thabari. Beirut Muassasah Abu Muhammad al-Husain bin Mas’ûd al-Baghawi. 1417 H/1997 M. RiyâdhDâr Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Beirut Dâru Ihyâ’ At-Turâts Al- Ahmad bin Al-Husain Al-Baihaqi. 2003 M/1423 H. Riyâdh al-Qur’ân al-Azhîm. Ismâ’îl bin Umar bin Katsir. 1420 H/1999 M. Riyâdh Dâr sumber-sumber lain yang sebagian besar telah dicantumkan di footnotes.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIV/1431H/2011M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Diringkas dari Tafsîr at-Thabari XXI/277-278, Tafsîr Ibni Katsîr III/334-336 dan VII/93 dan at-Tahrîr wa At-Tanwîr XXIV/63-64. [2] Ma’âlimut-Tanzîl VII/115. [3] Aisarut-Tafâsîr I/338. [4] HR. Ibnu Mâjah no. 4193 dan yang lainnya Dinyatakan shahîh oleh Syaikh Al-Albâni di Shahîh Ibni Mâjah. [5] Hilyatul-Auliyâ’ VIII/350 . [6] HR. al-Baihaqi dalam Syu’abil-Îmân VII/107 dan yang lainnya Hadîts mauqûf ini dinyatakan shahîh isnâd-nya oleh Syaikh Al-Albâni dalam Silsilah Adh-Dha’îfah ketika men-takhrîj hadîts no. 2430. [7] Madârijus-Sâlikîn I/343. [8] HR. Muslim no. 7081 dan yang lainnya. [9] HR. Ahmad no. 7576 dan 9018. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albâni dalam ash-Shahîhah no. 854. [10] HR. Ibnu Abi ad-Dunya takhrîj ini dinukil dari kitab Dzammu Qaswatil-qalb. [11] HR. Ahmad dalam az-Zuhd no. 2006, Hilyatul-Auliya’ IV/276 dan yang lainnya. [12] HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf XIII/562 dan yang lainnya. [13] Thabaqât al-Hanâbilah I/39. [14] HR. Abu Dâwud no. 4607, at-Tirmidzi no. 2676 dan Ibnu Mâjah no. 43 Hadîts ini dinyatakan shahîh oleh Syaikh Al-Albâni dalam Shahih Abi Dâwûd. [15] Hilyatul-Auliyâ’ IX/182. [16] Dzammul-Hawâ I/70.

. 316 281 499 298 455 388 38 317

allah mengubah hati manusia